Bacaan Popular

Khamis, 7 Februari 2013

Kaki Yang Berdebu



Ketika Ubaayah radiyallahu anhu mendengar bahwa Nabi s.a.w. bersabda ketika salah seorang sahabat menuju shalat jum’at bahwa Nabi s.a.w. bersabda ““Man ighbarrat qadamaahu fi sabiilillahi harramahullahu alannaar”” barang siapa yang berdebu kakinya menuju ke jalan Allah, Allah haramkan ia dari api neraka.

Hadith ini bukan untuk perjalanan jihad saja karena hadith ini diriwayatkan saat- saat waktu menuju shalat jum’at dan juga di semua langkah yang menuju ke tempat kemuliaan, majlis – majlis zikir, majlis – majlis ta’lim, masjid, shalat jama’ah, dan hal – hal yang diridhoi Allah s.w.t. Maka debu yang sampai di kaki kita itu sangat dihargai oleh Allah s.w.t.

Adakah yang lebih mencintai para tamunya melebihi Allah s.w.t?, menghormati para tamunya hingga debu yang melekat di kaki mereka itu membuat mereka diharamkan oleh Allah dari api neraka. Sampai debu di kaki mereka diperhatikan oleh Allah, kaki mereka yang bersih, barangkali terkena debu saat melangkah menuju masjid maka itu membuatnya haram dari api neraka.

Demikian indahnya Allah s.w.t. menghargai debu dari setiap kakiku dan kaki kalian menuju keridhoan Ilahi. Ini baru langkah kaki dan debu yang menyentuh, lebih lagi jiwa menuju keridhoan Allah s.w.t. Jiwa yang mencintai dan merindukan Allah sw.t. Bagaimana sambutan kehormatan Allah s.w.t, seorang tamuku datang ke masjid, ke Baitullah, ke istana keridhoan Allah sampai berdebu kakinya maka ia diharamkan dari api neraka. Bagaimana dengan niat mulianya, bagaimana jika ia sudah duduk berzikir, bertaubat, berdoa.

Demikian agungnya Rabbul Alamin, bukalah pintu keluasan dan kedermawanan Allah s.w.t. dan pahamilah seluas-luasnya didalam sanubarimu, kau akan merasakan samudera agung itu melimpahkan Rahmat-Nya setiap waktu dan ketika. Karena itulah perbuatan Allah s.w.t. Kita dalam keadaan lupa, dalam keadaan zikir, dalam keadaan bangun, dalam keadaan terjaga, bersembang, bercerita dan lainnya, namun Rabbul Alamin tiada henti menumpahkan Rahmat kepada yang dikehendakinya. “Rahmatiy wasi’at kulla syai’ (QS Al A’raf 156) ” Rahmat-Nya sampai kepada segala sesuatu”

kredit: ceramah Alhabib Munzir Al Musawa (majlis Rasulullah s.a.w.)


Salam Ukhuwah..~

Tiada ulasan:

Catat Ulasan