Selasa, 9 Julai 2013

Sebab-sebab Ampunan Di Bulan Ramadhan



Dalam bulan Ramadhan banyak sekali sebab-sebab turunnya ampunan. Di antara sebab-sebab itu adalah :

Melakukan PUASA di bulan ini.

Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa puasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala Allah, niscaya ia diampuni dosanya yang telah lalu. "(Hadith Muttafaq 'Alaih)

Melakukan SOLAT TERAWIH DAN TAHAJJUD di dalamnya.

Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barang siapa melakukan solat malam di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala Allah, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu. " (Hadith Muttafaq 'Alaih)

Melakukan solat dan ibadah lain di malam Lailatul Qadar. Yaitu pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Ia adalah malam yang penuh berkah, yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'anul Karim. Dan pada malam itu pula dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah. Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Barangsiapa melakukan solat di malam Lailatul Qadar kerana iman dan mengharap pahala Allah, niscaya ia diampuni dosanya yang telah lalu . (Hadith Muttafaq 'Alaih)

MEMBERI IFTHAR (makanan untuk berbuka) kepada orang yang berpuasa.

Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang di dalamnya (bulan Ramadhan) memberi ifthar kepada orang berpuasa, niscaya hal itu menjadi sebab ampunan dari dosa dosanya, dan pembebasan dirinya dari api Neraka. " (HR. Ibnu Khuzaimah (dan ia mensahihkan hadith ini), Al-Baihaqi dan lainnya).

BERISTIGHFAR : Meminta ampunan serta berdo'a ketika dalam keadaan puasa, berbuka dan ketika makan sahur.

Do'a orang puasa adalah mustajab (dikabulkan), baik ketika dalam keadaan puasa ataupun ketika berbuka Allah memerintahkan agar kita berdo'a dan Dia menjamin mengabulkannya.

Allah berfirman :"Dan Tuhanmu berfirman: "Berdo'alah kepada-Ku, niscaya Aku mengabulkannya untukmu . "(Ghaafir: 60)

Dan dalam sebuah hadith disebutkan: "Ada tiga macam orang yang tidak ditolak do'anya. Di antaranya disebutkan,"orang yang berpuasa hingga ia berbuka" (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, An-Nasaa'i dan Ibnu Majah). (Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam kitab Sahih mereka masing-masing, dan At-Tirmidzi mengatakannya hadith sahih hasan.)

Karena itu, hendaknya setiap muslim memperbanyak, dzikir, do'a dan istighfar di setiap waktu, terutama pada bulan Ramadhan, ketika sedang berpuasa, berbuka dan ketika sahur.

Nabi s.a.w. bersabda: "Tuhan kami Yang Mahasuci dan Maha tinggi turun pada setiap malam ke langit dunia, (iaitu) ketika masih berlangsung sepertiga malam yang akhir seraya berfirman "Barangsiapa berdo'a kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan untuknya, barangsiapa memohon kepada-Ku, niscaya Aku memberinya dan barangsiapa memohon ampunan kepada-Ku, niscaya Aku mengampuninya. " (HR. Muslim).

Di antara sebab-sebab ampunan iaitu istighfar (permohonan ampun) para malaikat untuk orang-orang berpuasa, sampai mereka berbuka. Demikian seperti disebutkan dalam hadith Abu Hurairah di muka, yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Jika sebab-sebab ampunan di bulan Ramadhan demikian banyak, maka orang yang tidak mendapatkan ampunan di dalamnya adalah orang yang memiliki seburuk-buruk nasib.

Bilakah lagi ia mendapatkan ampunan jika ia tidak diampuni pada bulan ini? Bilakah dikabulkannya (permohonan) orang yang ditolak pada saat Lailatul Qadar?Bilakah baiknya orang yang tidak menjadi baik pada bulan Ramadhan ?

Dahulu, ketika datang bulan Ramadhan, umat Islam senantiasa berdo'a : "Ya Allah, bulan Ramadhan telah menaungi kami dan telah hadir maka serahkanlah ia kepada kami dan serahkanlah kami kepadanya. Kurniailah kami kemampuan untuk berpuasa dan solat di dalamnya, kurniailah kami di dalamnya kesungguhan, semangat, kekuatan dan sikap rajin. Dan lindungilah kami didalamnya dari berbagal fitnah '.

kreditrakangroup


Salam Ukhuwah..~

Tiada ulasan:

Catat Ulasan