Khamis, 28 April 2011

Bahaya Minum Teh Panas atau Teh Ais Bagi Kesihatan


Hasil kajian terbaru oleh peneliti Iran menyebutkan, meminum teh dalam keadaan masih panas (lebih dari hangat) dapat menyebabkan Barah Kerongkong.

Pada penelitian terdahulu, dalam British Medical Journal dikemukakan minuman panas berpotensi menimbulkan tumor. Meminum teh panas dengan temperatur di atas 70 derajat celcius sama dengan meningkatkan resiko barah kerongkong lapan kali lipat lebih besar jika dibandingkan Anda meminumnya dalam keadaan hangat, yaitu di bawah 65 derajat, demikian penjelasan peneliti seperti yang dilansir Reuters.

Bersama teamnya, Reza Malekzadeh dari Tehran University meneliti kebiasaan minum 300 orang yang didiagnosa mengidap barah kerongkong, sementara 571 orang lainnya dalam keadaan sehat. Mereka semua berasal dari daerah yang sama, di negeri Golestan, di Iran Utara.

Malekzadeh menjadikan daerah ini sebagai sampel penelitian karena Golestan merupakan salah satu daerah dengan tingkat barah kerongkong tertinggi di dunia. Namun sebaliknya tingkat kebiasaan merokok dan minum alkohol di daerah ini sangat rendah. Yang perlu diketahui, hampir semua penduduknya meminum teh hitam secara rutin, sebanyak satu liter setiap harinya.

Hasilnya, orang yang rutin meminum teh kurang dari dua minit setelah dituangkan, beresiko memicu berkembangnya barah lebih cepat jika dibandingkan dengan mereka yang menunggu empat minit atau lebih. Tidak ada keterangan pasti seberapa panas suhu teh yang menyebabkan barah, namun peneliti menyimpulkan luka akibat panas dari teh akan menyebabkan iritasi kerongkong.

Dibandingkan dengan meminum teh hangat atau suam kuku pada temperatur 65 derajat Celsius atau kurang, meminum teh panas, antara 65 dan 68 derajat Celsius, berkaitan dengan dua kali resiko barah kerongkong, dan meminum teh yang sangat panas pada 70 derajat Celsius atau lebih berkaitan dengan peningkatan lapan kali lipat.

Akibat barah kerongkong cukup mengerikan. Tercatat setiap tahunnya lebih dari 500.000 orang di dunia meninggal akibat penyakit ini. Penyakit ini tumbuh subur terutama di daerah Asia, Afrika, dan Amerika Selatan. Barah ini termasuk mematikan, dengan rata-rata kesembuhan sekira 12 hingga 31 persen, itu pun memerlukan waktu yang cukup lama, sekitar 5 tahun.

"Hasil penelitian memperlihatkan peningkatan kuat resiko OSCC yang berhubungan dengan meminum teh panas atau sangat panas,". Mereka menyarankan orang mesti menunggu beberapa minit sebelum meminum satu gelas teh yang baru ditapis dengan air mendidih.

Laporan itu juga memberi dukungan kepada pendapat bahwa cedera karena tersengat hawa panas mungkin menjadi penyebab barah"epithelium", kendati cara panas meningkatkan perkembangan tumor belum diketahui.

Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa mengkonsumsi minuman dalam keaadaan panas berbahaya bagi kesehatan Anda. Apalagi ditambah dengan makanan yang panas pula, seperti bakso dll. Lebih baik teh atau minuman lain diminum dalam keadaan hangat.

Bahaya Minum Teh Ais Bagi Kesehatan Ginjal

Siapa diantara para pengunjung yang tidak menyukai minuman rakyat yang satu ini? Yah, Teh ais sepertinya begitu mudahnya kita temui dimanapun tempat kita makan, dari warung pinggir jalan sampai restoran mewahpun semuanya menyediakan teh ais sebagai salah satu menu minumannya. Teh ais dengan bau dan rasa khasnya sudah mendarah daging di masyarakat kita, meski dikemas dalam bentuk apapun itu, Teh tetaplah Teh dan jika diberi ais, kesegaranlah yang kita dapatkan, apalagi di Bulan Puasa , menu pembuka sebelum makan besarpun sering didahului dengan minum teh ais.

Tapi tahukah Anda, di balik kenikmatannya, teh ais menyimpan potensi merugikan bagi kesehatan. Penelitian Loyola University Chicago Stritch School of Medicine mengungkap bahwa konsumsi teh ais berlebih meningkatkan risiko menderita batu ginjal.

Seperti dikutip dari laman Times of India, teh ais mengandung konsentrasi tinggi oksalat, salah satu bahan kimia kunci yang memicu pembentukan batu ginjal. "Bagi mereka yang memiliki kecenderungan sakit batu ginjal, teh ais jelas menjadi minuman terburuk," kata Dr John Milner, asisten profesor Departemen Urologi, yang tergabung dalam penelitian.

Milner mengatakan, teh panas sebenarnya juga menyimpan efek buruk yang sama. Hanya, takaran penyajian teh panas biasanya lebih kecil. Logikanya, orang meminum teh panas tak akan sebanyak minum teh ais. Jarang orang yang mengonsumsi teh panas saat haus. Berbeda dengan teh ais, di mana banyak orang sanggup meminumnya lebih dari segelas saat haus dan udara panas.

Lelaki, wanita posmenopause dengan tingkat estrogen rendah, dan wanita yang pernah menjalani pembedahan pengangkatan indung telur paling rentan terpapar akibat buruk teh ais. Oleh karenanya, Milner menyarankan, mengganti konsumsi minuman itu dengan air putih, atau mencampurnya dengan lemon. "Lemon kaya kandungan citrates, yang dapat menghambat pertumbuhan batu ginjal," kata Milner.

Batu ginjal adalah kristal kecil yang terbentuk dari mineral dan garam yang biasanya ditemukan dalam air seni, ginjal atau saluran pundi kencing. Mineral tak terpakai itu umumnya akan keluar dari tubuh bersama urin, tapi dalam kondisi tertentu akan mengendap dan membatu di dalam saluran pundi kencing .

Peneliti juga mengungkap sejumlah makanan lain yang berpotensi menyimpan efek buruk. Mereka menyebut antara lain: bayam, cokelat, kacang-kacangan, garam, dan daging. Sebaiknya, konsumsi teh ais dan makanan-makanan itu secara moderat demi kesehatan ginjal. Padukan pula dengan makanan tinggi kalsium yang dapat mereduksi oksalat. Dan, tentu saja perbanyak minum air putih.

kredit: Sirajuddin Abbas


Salam Ukhuwah..~

Tiada ulasan:

Catat Ulasan