Rabu, 12 September 2012

Sedekah Sunat Boleh Menjadi Wajib



Memberi sedekah hukumnya sunnah muakkad yang
sangat dianjurkan sebagaimana sering dijelaskan,
namun juga akan menjadi haram ketika
orang yang bersedekah mengetahui bahwa
pemberian sedekahnya akan digunakan
untuk keperluan maksiat.

Sedekah sunat juga akan menjadi wajib ketika, misalnya, seseorang menjumpai orang lain dalam keadaan yang sangat memerlukan makanan sementara dia mempunyai makanan yang boleh diberikan. Dengan kata lain, di wajibkan menyerahkan harta yang dimiliki selagi tidak diperlukan seketika itu.

Untuk menggambarkan derajat keutamaan bersedekah Imam As-Suyuti membahagikan pahala sedekah kedalam lima macam. 

Pertama, satu digantikan sepuluh yakni sedekah pada orang yang sehat jasmani. 

Kedua, satu digantikan sembilan puluh yakni sedekah kepada orang yang buta (cacat). 

Ketiga, satu digantikan sembilan ratus yakni sedekah kepada kerabat yang memerlukan.

Keempat, satu digantikan seratus ribu yakni sedekah kepada orang tua. 

Kelima, satu diganti sembilan ratus ribu yakni kepda seorang ulama yang sangat mendalami pemahaman keagamaannya. 

Mungkin ada orang akan bertanya begini, lebih utama manakah mencari harta untuk semata-mata beribadah kepada Allah s.w.t. atau dengan niat untuk disedekahkan kepada orang yang memerlukan?Jawapannya Ialah: kedua-duanya sama benarnya.

Imam Ghazali berpendapat bahwa orang kaya yang bersyukur itu lebih baik daripada orang miskin yang sabar. Bersyukur dalam pengertian bahwa nafsu memiliki hartanya sama seperti orang miskin. Dia hanya akan membelanjakan hartanya untuk keperluan Asas Saja. Juga mampu menahan diri dari keinginan Hawa nafsu karena dia ingat betul bahwa banyak orang yang sedang memerlukan hartanya.

Namun kalangan sufi lainnya mereka berpendapat, ”Orang miskin yang sabar itu lebih utama dari semuanya!”


kredit: rakangroup



Salam Ukhuwah..~

Tiada ulasan:

Catat Ulasan